TEKNOLOGI INFORMASI
Arti Teknologi Informasi?
Carr menulis bahwa perusahaan yang menggunakan teknologi informasi mudah ditiru oleh
pesaingnya. Pandangan ini tidak didukung oleh bukti dari perusahaan seperti Amazon, eBay,
Dell, Wal-Mart and Apple’s iTunes yang merupakan perusahaan yang dibangun dan dikelola
menggunakan teknologi. Oleh karena itu, inovasi didalam proses bisnis, manajemen, dan
organisasi tidaklah mudah ditiru oleh prusahaan manapun.
Sekarang Diperlukah TI Dalam perubahan Lingkungan Bisnis?
Ada 5 faktor yang dipertimbangkan sebagai manfaat TI pada perusahaan bisnis, yaitu:
1. Pertumbuhan internet dan teknologi.
Perubahan yang perlu dilakukan adalah:
• Teknologi bisnis baru. Internet menggabungkan antara telekomunikasi dengan computer,
contohnya Telepon VoIP.
• E-business dan e-commerce. Keleluasaan internet untuk pertukaran transaksi antar para
pembeli dan para penjual menyebabkan tumbuhnya electronic commerce. Electronic
commerce atau e-commerce merupakan proses pembelian dan penjualan barang dan jasa
secara elektronik dengan transaksi bisnis terkomputerisasi menggunakan internet, jaringan,
dan teknologi digital lain. Penggunaan luas teknologi internet seperti inilah, bersama dengan
e-commerce, yang memacu ke arah perusahaan digital. Dalam hal ini digunakan istilah
electronic business atau e-bussiness untuk menguraikan penggunaan Internet dan teknologi
digital untuk melaksanakan semua proses bisnis pada perusahaan. E-bussiness meliputi e3
commerce dan juga proses manajemen internal perusahaan dan untuk koordinasi dengan para
pemasok dan mitra bisnis lain.
o Intranet: Business builds private, secure network based on Internet technology
o Extranet: Extension of intranet to authorized external users
• Perubahan cepat pada pasar. Internet membawa perubahan yang pesat pada pasar dan
struktur pasar dalam bidang keuangan dan perbankan,seperti: eTrade.com.
• Semakin usang model bisnis tradisional
2. Transformasi perusahaan bisnis (Transformation of the Business Enterprise)
Perubahan yang perlu dilakukan adalah:
• Flattening (Perampingan). Perusahaan bisnis tradisional: pola pengaturan yang berciri
hierarkis, terpusat, acapkali tidak efisien, lambat berubah, dan kurang kompetitif. Manajemen
tradisional masih bersandar pada rencana-rencana formal, pada pembagian kerja yang kaku,
dan pada peraturan formal. Dalam perusahaan digital, mengembangkan “hierarki optimal”
yang menyeimbangkan beban pembuatan keputusan di lintas organisasi, sehingga
menyebabkan perampingan organisasi.
• Decentralization. Perusahaan bisnis modern tidak lagi berciri seperti itu, melainkan lebih
datar, desentralisasi, pengaturan fleksibel terhadap para generalis yang mengandalkan
informasi instan untuk membawa produk dan jasa terkustomasi massal, yang secara unik
cocok untuk pelanggan atau pasar tertentu.
• Flexibility. Manajemen baru bersandar pada jaringan dan komitmen informal untuk
menetapkan hasil, pengaturan secara fleksibel terhadap individu dan tim yang bekerja pada
satu tugas, dan berorientasi pada pelanggan untuk mencapai koordinasi antar karyawan.
Perusahaan dapat menggunakan telekomunikasi untuk mengorganisasi dalam cara-cara yang
lebih fleksibel, meningkatkan kemampuan mereka untuk merasakan dan bereaksi terhadap
perubahan di pasar dan untuk memanfaatkan peluang-peluang baru. Meningkatkan
Fleksibilitas Organisasi:
o Perusahaan Kecil. Informasi dengan cepat dapat diakses melalui telepon dan link
komunikasi meniadakan kebutuhan akan staf litbang dan data-data.
o Perusahaan Besar. Informasi dapat dengan mudah di distribusikan sampai ke tingkat
organisasi paling bawah untuk memberi wewenang kepada karyawan level-bawah
dan kelompok-kelompok kerja dalam memecahkan masalah.
• Empowerment. Manajemen baru mengandalkan pengetahuan, pembelajaran, dan
pengambilan keputusan atas tiap karyawan untuk memastikan apakah operasi yang benar
telah dilakukan
• Location independence. Komunikasi teknologi kini telah meniadakan jarak sebagai suatu
factor untuk beragam tipe jaringan dalam beragam situasi. Para sales dapat menggunakan
lebih banyak waktu untuk berhadapan dengan pelanggan di lapangan dan memiliki banyak
informasi up-to-date yang bisa dibagikan kepada mereka tanpa perlu membawa banyak
kertas.
• Low transaction and coordination costs. Sistem informasi semakin menggantikan produsen
kerja manual dengan otomasi pada prosedur kerja, alur kerja, dan proses kerja. Alur kerja
elektronik sudah mengurangi biaya operasi di banyak perusahaan dengan cara menggantikan
kertas dan rutin manual yang menyertainya.
• Collaborative work and teamwork. Organisasi dapat berbagi data bisnis, catalog, atau
mengirim pesan melalui jaringan. Jaringan system informasi ini dapat menciptakan efisiensi
dan hubungan baru untuk organisasi, pelanggannya, dan para pemasok, menata ulang
batasan-batasan organisasi.
3. Pertumbuhan ekonomi global (Emergence of the Global Economy)
Perubahan yang perlu dilakukan adalah:
• Management and control in a global marketplace. Sukses perusahaan dewasa ini bergantung
pada kemampuan untuk beroperasi secara global.
• Competition in world markets. Tantangan bisnis memerlukan respon sistem informasi yang
kuat. Saat ini, sistem informasi menawarkan komunikasi dan kekuatan analisis yang
dibutuhkan perusahaan untuk melaksanakan perdagangan dan mengelola bisnis pada suatu
skala global
• Global work groups. TI dan globalisasi membawa ancaman baru bagi perusahaan bisnis
domestik. Pelanggan sekarang dapat dimungkinkan untuk berbelanja dimanapun di seluruh
dunia dan memungkinkan juga memperoleh harga dan informasi kualitas barang selama 24
jam sehari.
• Global delivery systems
4. Pertumbuhan pengetahuan dan informasi berdasar ekonomis (Transformation of Industrial
Economies)
• AS, Jepang, Jerman, dan negara-negara industri utama lainnya sedang diubah dari
ekonomi industri ke ekonomi berbasis layanan jasa dan pengetahuan. Informasi dan
pengetahuan adalah ramuan utama untuk menciptakan kesejahteraan
• Ditahun 1976, jumlah karyawan A.S yang bekerja dikantor melebihi jumlah para pekerja
dipertanian, sebagian besar tidak lagi bekerja di ladang pertanian atau pabrik-pabrik
melainkan di bidang penjualan, pendidikan, pusat kesehatan, Bank, perusahaan asuransi,
dan firma hukum dll
• Pengetahuan dan informasi menjadi fondasi bagi banyak produk dan jasa baru.
Dibutuhkan banyak pengetahuan rancang-bangun untuk produk intens pengetahuan dan
informasi misal: komputer game
• Keputusan manajemen mengenai TI menjadi hal yang sangat mendesak bagi
kelangsungan hidup dan kesejahteraan perusahaan
Perubahan yang perlu dilakukan adalah:
a. Knowledge- and information-based economies
b. New products and services
c. Knowledge as a central productive and strategic asset
d. Time-based competition
e. Shorter product life
f. Turbulent environment
g. Limited employee knowledge base
5. Timbulnya perusahaan digital (Emergence of the Digital Firm)
Pertumbuhan pesat dalam bidang komputasi dan jaringan, termasuk internet, mengubah bentuk
organisasi ke dalam jaringan perusahaan, yang memampukan informasi secara instan
didistribusikan di dalam dan di luar organisasi. Teknologi baru dalam hal konektivitas dan
kolaborasi atau kerja sama ini dapat digunakan untuk menata- ulang dan membentuk-ulang
organisasi, mentransformasi struktur, lingkup operasi, pelaporan dan mekanisme kendali,
aktivitas kerja, aliran kerja, produk dan jasa. Hasil akhir dari cara baru dalam menjalankan bisnis
secara elektronik seperti inilah yang disebut perusahaan digital.
Perubahan yang perlu dilakukan adalah:
• Digitally-enabled relationships with customers, suppliers, and employees. Pada perusahaan
digital, hampir seluruh hubungan bisnis penting dari organisasi dengan pelanggan, para
pemasok, dan karyawannya dimungkinkan dan dijembatani secara digital.
• Core business processes accomplished via digital networks. Proses bisnis inti dijalankan
melalui jaringan digital yang menjangkau keseluruhan organisasi atau menghubungkan
berbagai organisasi
• Digital management of key corporate assets. Dalam perusahaan digital, informasi sekecil
apapun yang diperlukan untuk mendukung keputusan bisnis, dapat tersedia kapanpun dan
dimanapun pada perusahaan tersebut
• Rapid sensing and responding to environmental changes. Daya rasa dan respons perusahaan
digital terhadap lingkungannya jauh lebih cepat dilakukan dibanding perusahaan tradisional,
sehingga secara fleksibel ia mampu bertahan
Bagi para manajer perusahaan digital, teknologi informasi bukan sekadar suatu hasil karya
mandiri yang bermanfaat, atau suatu pemicu, melainkan lebih merupakan inti dari bisnis dan
suatu piranti utama bagi manajemen. Empat sistem utama yang bisa menggambarkan pengertian
mengenai perusahaan digital:
1. Sistem manajemen rantai supply
2. Sistem manajemen hubungan pelanggan
3. Sistem enterprise
4. Sistem manajemen pengetahuan
Tinggalkan Balasan